Latest Post

Biaya Transportasi/Biaya Angkutan

| Kamis, 15 November 2012
Baca selengkapnya »

Biaya transportasi bila dilihat dari segi sifat barang yang diangkut dapat dipisahkan menjadi dua macam, yaitu:

Biaya Transportasi Masuk :

Biaya transport yang dikeluarkan berkenaan dengan biaya mengangkut pembelian bahan baku dari tempat penjual ke gudang perusahaan. Dalam skedul Harga Pokok Produksi dimasukkan sebagai unsur penambah pembelian.

Biaya Transportasi Keluar :

Biaya transport yang dikeluarkan berkenaan dengan biaya mengangkut penjualan produk jadi ke tempat-tempat penjualan lainnya. Dalam Laporan Rugi Laba dimasukkan sebagai unsur beban pemasaran atau biaya penjualan.

Dalam pembagian yang lain, bila dilihat dari pihak yang menanggung biaya transportasi dapat dibagi dua juga, yaitu :

Free On Board (FOB) Shipping Point :
Biaya transportasi dari tempat penjual ke gudang pembeli ditanggung oleh pihak pembeli. Hak kepemilikan barang yang dikirim berpindah di tempat penjual.

FOB Destination :
Biaya transportasi dari tempat penjual ke gudang pembeli ditanggung oleh pihak penjual. Hak kepemilikan barang yang dikirim berpindah di tempat pembeli.

Ilustrasi 1 :

PT Jambu menjual barang dagangan secara kredit kepada PT Mangga sebesar Rp. 2.000.000,- Barang dikirim dengan FOB Shipping point sebesar Rp.100.000,- dan ongkos kirim dibayar dulu atau ditalangi oleh PT Jambu. Perusahaan menggunakan sistem perpetual ( Lihat juga Ringkasan Sistem Persediaan ), HPP barang yang dijual Rp. 1.600.000,-

Jurnal : PENJUAL

D : Piutang Usaha===============Rp. 2.100.000,-
K : Penjualan==================Rp. 2.000.000,-
K : Kas======================Rp. 100.000,-

D : HPP=====================Rp. 1.600.000,-
K : Persediaan Barang Dagangan====Rp. 1.600.000,-

Jurnal :PEMBELI

D : Persediaan Barang Dagangan Rp. 2.100.000
K : Utang Usaha================Rp. 2 100.000,-

Ilustrasi 2 :

PT Salak menjual barang dagangan secara kredit kepada CV Manggis sebesar Rp 3.000.000,- dengan FOB Destination sebesar Rp. 125.000,- Masih menggunakan sistem perpetual dengan HPP Rp. 2.150.000,-

Jurnal : PENJUAL

D : Piutang Usaha=================Rp. 3.000.000,-
K : Penjualan====================Rp. 3.000.000,-

D : Harga Pokok Penjualan==========Rp. 2.150.000,-
K : Persediaan Barang Dagangan======Rp. 2.150.000,-

D : Beban Pengiriman==============Rp. 125.000,-
K : Kas=======================Rp. 125.000,-

Biaya Transportasi/Biaya Angkutan

Posted by : Losiq Jasunta on :Kamis, 15 November 2012 With 0komentar
Tag :

Pelepasan Aktiva Tetap

|
Baca selengkapnya »

Pelepasan Aktiva merupakan kegiatan pengurangan jumlah aktiva yng dilakukan perusahaan karena berbagai alasan. Pertimbangan efisiensi telah menjadi acuan penting dalam memutuskan kebijakan aktiva.

Pelepasan Aktiva dibedakan dalam tiga macam kategori.

Pengapkiran Aktiva :

Aktiva yang diapkir berarti sudah diakhiri masa tugasnya dan nilai bukunya kalau masih ada dinyatakan dihapus.

Contoh :

Peralatan berharga Rp.24.000.000 telah disusutkan secara penuh berdasarkan dengan umur manfaat pada tanggal 31 Desember 2007. Pada tanggal 10 Februari 2008, peralatan tersebut dinyatakan diapkirkan.

Jurnal tanggal 10 Februari 2008 :

Debet : Akumulasi Penyusutan Rp. 24.000.000

Kredit : Peralatan Rp. 24.000.000

Apabila aktiva akan diapkirkan belum disusutkan secara penuh maka dihitung besarnya penyusutan menjelang diapkirkan :

Katakanlah pada contoh diatas peralatan tersebut disusutkan dengan tariff garis lurus 12,5% sehingga besarnya akumulasi penyusutan yang terkumpul adalah Rp. 21.000.000 pada tanggal 31 Desember 2007. Diapkirkan pada 29 Maret 2008.

Jurnal tanggal 29 Maret 2008 :

Debet : Beban Penyusutan-Peralatan Rp.750.000

Credit : Akumulasi Penyusutan-Peralatan Rp. 750.000

Jurnal saat pengapkiran aktiva:

Debet : Akumulasi Penyusutan-Peralatan Rp. 21.750.000

Debet : Kerugian Pelepasan Aktiva Rp. 2.250.000

Credit : Peralatan Rp.24.000.000

Penjualan Aktiva :

Mesin yang dibeli awal tahun 2000 seharga Rp. 36.000.000 disusutkan dengan menggunakan tariff garis lurus 10%, dijual tunai pada tanggal 27 Mei 2008 seharga nilai bukunya .

Jurnal 27 Mei 2008 :

Debet : Beban Penyusutan-Mesin Rp 1.500.000

Kredit : Akumulasi Penyusutan-Mesin Rp. 1.500.000

Jurnal saat penjualan aktiva:

Debet : Kas Rp. 5.700.000

Debet : .Akumulasi Penyusutan Rp. 30.300.000

Kredit : Mesin Rp. 36.000.000

Dijual Rp. 3.000.000 dibawah nilai buku maka timbul kerugian.


Jurnal tanggal 27 Mei 2008 :

Debet : Kas Rp. 3.000.000

Debet : Akumulasi Penyusutan-Mesin Rp 30.300..000.

Debet : Kerugian Pelepasan Aktiva-Mesin Rp. 700.000

Kredit : Mesin Rp. 36.000.000,-



Pertukaran Aktiva Sejenis

Yang dinamakan dengan pertukaran aktiva sejenis adalah sesama aktiva yang mempunyai karateristik dan kegunaaan yang sama dipertukarkan dengan cara-cara menguntungkan dan kedua belah pihak bukan sama-sama pedagang.

Keuntungan dari pertukaran

Untuk tujuan pelaporan keuangan maka keuntungan yang diperoleh dari pertukaran aktiva tidak diakui karena tujuan pokok dari kepemilikan aktiva tetap adalah mendapatkan manfaatnya bukan hendak dijual untuk mendapatkan laba/gain.


Harga perolehan aktiva baru = kas yang dibayar + nilai buku aktiva lama

Ilustrasi:

Nilai buku aktiva lama .................................................. $ 1,600

Kas yang dibayarkan pada tanggal pertukaran .......... $ 7.800

Biaya aktiva baru ........................................................ $ 9,400 

Pelepasan Aktiva Tetap

Posted by : Losiq Jasunta on : With 0komentar
Tag :

Metode Proses

|
Baca selengkapnya »


Sistem Biaya Proses

Sistem perhitungan biaya, dimana proses terjadinya biaya digunakan sebagai acuan dalam perhitungan biaya. Kalau ada perpindahan biaya dari satu tempat ke tempat lain atau dari suatu departemen ke departemen lain dalam suatu perusahaan yang sama maka perhitungan biaya dapat dilakukan pada tingkat departemen.


Nah, adapun karakteristik Sistem Biaya Proses:

Produk yang dihasilkan berisifat homogen
Perhitungan biaya produksi tidak dikumpulkan dalam kartu pesanan karena sifat produknya yang homogen, yang ada adalah biaya produksi dihitung berdasarkan pada jumlah departemen produksi yang dilaluinya. Biaya produksi yang dikeluarkan untuk setiap departemen itulah yang dilsusun dalam Laporan Biaya Produksi.
Unit yang sudah menerima biaya produksi dinamakan dengan unit ekuivalen, dan dalam menghitung unit ekuivalen ini amat tergantung pada tingkat penyelesaian unit tersebut pada saat dilaporkan biaya produksinya.

Akuntansi yang dikembangkan untuk mencatat transaksi dari sistem biaya proses sama dengan sistem biaya pesanan, hanya bedanya ada transfer biaya dari unit ke departemen berikutnya (unit yang belum tiba ke gudang barang jadi), dengan perincian sebagai berikut:

  • Akuntansi untuk Bahan Baku
  • Akuntansi untuk Tenaga Kerja Langsung
  • Akuntansi untuk Overhead Pabrik
  • Akuntansi untuk transfer Barang Dalam Proses I ke Barang Dalam Proses II
  • Akuntansi untuk transfer Barang Dalam Proses II ke Barang Jadi.


Dalam perhitungan biaya produksi dan unit ekuivalen besar kecilnya amat tergantung pada cara mengambil persediaaan, apakah itu persediaan bahan baku atau persediaan BDP, apakah dengan metode Rata-rata ( Average ) atau Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO-First In First Out).


Metode Rata-Rata, metode yang digunakan dalam pengambilan persediaan tanpa memperhatikan urutan kronologis terjadinya persediaan tersebut sehingga persediaan lama dan baru diambil secara random.


Metode FIFO, metode yang digunakan dalam pengambilan persediaan dengan memperhatikan urutan kronologis terjadinya persediaan tersebut sehingga persediaan lama dan baru diambil secara berurutan. Maksudnya dikerjakan dahulu persediaan lama kemudian selesai baru persediaan yang baru, jadi yang harus diperhatikan adalah digunakannya skala prioritas.


Metode Proses

Posted by : Losiq Jasunta on : With 0komentar
Tag :

Definisi Akuntansi

|
Baca selengkapnya »
Hayo yang anak Akuntansi mana suaranya ???
btw, kalian tahu tidak definisi Akuntansi ? Hari gini gak tahu definisinya ..

Yasudah, yuk simak dengan teliti.

Definisi Akuntansi dari sudut USERS

Beberapa Ahli Akuntansi diantaranya Bapak Al Haryono Yusuf mendefinisikan akuntansi sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa akuntansi diselenggarakan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Informasi yang dihasilkan adalah informasi tentang organisasi atau perusahaan tersebut dan digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan bagi internal organisasi itu.

Definisi Akuntansi dari sudut Activity Process

Akuntansi sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisan data keuangan suatu organisasi. Sehingga dari definisi tersebut diketahui bahwa kegiatan akuntansi merupakan tugas yang komplex dan menyangkut bermacam-macam kegiatan.

Tetapi menurut aku bahwa akuntansi adalah kemampuan untuk mencatat, membukukan dan melaporkan transaksi ekonomi yang terjadi pada suatu perusahan untuk suatu periode tertentu. Mulai dari persiapannya dan terjadinya transaksi sampai dengan penyajian laporan keuangan dan mengalisanya. Semakin tinggi pemahaman akuntansi seseorang maka semakin tinggi pula kemampuannya untuk mendrill kemampuannya itu dalam praktek akuntansi. Kualitas laporan keuangan yang dihasilkan amat tergantung pada pemahamannya akan akuntansi.
Bagaimana ? Kalian sudah paham bukan :D

Definisi Akuntansi

Posted by : Losiq Jasunta on : With 0komentar
Tag :

Penerbitan Saham, secara Tunai

|
Baca selengkapnya »

Penerbitan saham sama seperti kegiatan penjualan biasa, diterima di akun kas disebelah debet dan mengkredit akun modal saham.

Kelebihan nilai penjualan terhadap nilai nominal akan mendatangkan agio saham dan akun agio saham dicatat sebesar kelebihannya. Modal saham dicatat hanya sebesar nilai nominalnya saja. Namun bilamana ada penarikan saham maka akun modal saham dan akun agio saham akan dihapus.

Ilustrasi:

Fajar, Co menerbitkan 1,000 lembar saham biasa dengan nominal $ 1 pada tanggal 1 Mei 20A dengan nilai sebesar $ 20,000 tunai.

Solusi:

Dengan menyimak ilustrasi diatas maka kita melakukan jurnal untuk mencatat kejadian penerbitan tersebut.

D: Kas $ 20,000

K: Saham biasa $ 1,000

K: Agio Saham $ 19,000

Penerbitan Saham, secara Tunai

Posted by : Losiq Jasunta on : With 0komentar
Tag :

Analisa Break Even

|
Baca selengkapnya »

Dalam melakukan analisa break even yang menggunakan metode variable costing, dimana didalamnya ada tiga macam biaya berdasarkan perilaku biaya, yaitu biaya tetap, biaya variabel dan biaya semi variabel. Khusus untuk biaya semi variabel ini maka terlebih dahulu harus dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.


Break Even menggambarkan suatu kondisi atau titik dimana jumlah pendapatan tepat sama dengan jumlah biaya, sehingga pada titik tersebut perusahaan tidak mendapat keuntungan dan tidak juga menderita kerugian. Dengan mendasarkan pada kondisi tersebut, kemudian dapat digunakan sebagai alat analisa yang dikenal dengan analisa break even. Analisa break even sangat bermanfaat untuk perencanaan laba, penentuan harga jual dan analisa yang lain untuk kepentingan internal perusahaan.



Formula

BEP (Rp.) = Biaya Tetap/ (1- VC/S)

BEP (unit) = Biaya Tetap/ Marjin Kontribusi

Analisa Break Even

Posted by : Losiq Jasunta on : With 0komentar
Tag :

Format Laporan Ekuitas

|
Baca selengkapnya »

Nama Perusahaan………………..…….PT Bima Sakti
Jenis Laporan…………………..…….Laporan Ekuitas
Untuk Laporan………..Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 20X

Modal Awal, 1/1 Rp.xxx
Penambahan :

Laba bersih Rp. Xxx, diperoleh dari hasil kegiatan perusahaan dalam tahun berjalan
Setoran Rp. Xxx, tambahan modal dari pemilik perusahaan

Jumlah Modal awal dan Penambahan Rp. Xxx

Pengurangan ;

Rugi ……. Rp. xxx, diperoleh dari hasil kegiatan perusahaan dalam tahun berjalan

Prive ……. Rp. xxx, diambil untuk kepentingan pribadi

Jumlah pengurangan Rp.xxx

Modal Akhir,31/12 Rp.xxx

Catatan :
Laba bersih atau Rugi bersih kejadiannya hanya satu kali saja.

Ilustrasi 1 :

Cuplikan informasi diambil dari CV Berjaya selama tahun 20A:
Saldo awal akun Modal, Gunawan Rp. 17.375.000,-
Tambahan Laba tahun berjalan Rp. 4.425.000,-
Penarikan Gunawan Rp. 1.200.000,-

Instruksi:
Susunlah Laporan Ekuitas pemilik untuk tahun tersebut.

Solusi:
CV Berjaya
Laporan Ekuitas Pemilik
Untuk Tahun yang berakhir tanggal 31/12/20A

Modal, Gunawan, Saldo Awal ............................. Rp. 17.375.000,-
Laba tahun berjalan.............................................. Rp. 4.425.000,-
Jumlah Saldo Awal ditambah laba tahun berjalan Rp. 21.800.000,-

Penarikan, Gunawan selama tahun 20A adalah sebesarRp. 1.200.000,-
Modal, Gunawan Saldo Akhir ...........................................Rp. 20.600.000,-


Ilustrasi 2: (dalam ribuan rupiah )

Tambahan modal disetor, saham biasa            Rp. 9.000.000,-
Utang Dagang                                                Rp. 1.100.000,-

Total Biaya                                                     Rp. 7.800.000,-
Saham Preferen, nilai nominal                          Rp. 1.750.000,-
Saham Biasa, nilai nominal                              Rp. 400.000,-
Penjualan                                                       Rp. 10.000.000,-
Saham Treasuri                                              Rp. 250.000,-
Dividen                                                          Rp. 700.000,-
laba ditahan, awal                                           Rp. 1.000.000,-
Tambahan modal disetor, saham prefren          Rp. 50.000,-

Instruksi dan Solusi :

a. Berapakah besarnya Modal Kontribusi

* Rp. 1.700.000 + Rp. 50.000,- + Rp. 400.000,- + Rp. 9.000.000,- =Rp. 11.200.000,-

b. Saldo Akhir Laba ditahan

* Rp. 1.000.000,-+ Rp. 10.000.000-+ -Rp. 7.800.000,- - Rp. 700.000,- = Rp. 2.500.000,-

c. Modal Pemegang Saham

* Rp. 11.200.000,- + Rp. 2.500.000,- - Rp. 250.000,- =Rp. 13.450.000,

Format Laporan Ekuitas

Posted by : Losiq Jasunta on : With 0komentar
Tag :
Prev
▲Top▲